Zamzam Towers Hotel

Zamzam Towers Hotel memang sengaja dirancang untuk memberikan lebih banyak kebebasan dan keelokan, Bila kita mencari akomodasi, bisnis atau makan malam di saat bersantai, Zamzam Towers Hotel memilikinya lengkap semuanya.

Grand Zam Zam Tower Hotel Makkah merupakan  Salah satu hotel berbintang lima dan sebuah tempat peristirahatan mewah dengan akses langsung ke ruang terbuka Masjidil Haram dengan konsep mengutamakan keyamanan. Grand Zam Zam Tower Hotel Makkah berada di samping ka'bah yang jaraknya sekitar 50 meter.

Grand Zam Zam Tower Hotel Makkah ini terletak di pusat dan menawarkan akses mudah ke berbagai bagian kota suci melalui beberapa transportasi. Grand Zam Zam Hotel Makkah memberikan fasilitas kenyamanan dekorasi yang mewah dan juga menampilkan lantunan merdu untuk mencerminkan esensi spiritual dari Masjidil Haram. Area utama yang luas untuk menampilkan pemandangan luar biasa dari Masjidil Haram. Semua bagian unit memberikan fasilitas canggih seperti AC dan sistem pemanas, TV LCD dengan sambungan satelit, audio yang tersambungkan dengan azan dan doa dari Masjidil Haram, telepon panggilan langsung, dapur lengkap, kulkas mini, aksesoris mandi, dan kamar mandi dengan shower dan bak mandi.

GRAND ZAM-ZAM TOWERS

Grand Zam Zam Tower Hotel Makkah ini menampilkan akses langsung ke ruang terbuka Masjidil Haram. Hotel ini juga dilengkapi sebuah kompleks perbelanjaan besar yang memiliki banyak restoran dan toko untuk kenyamanan Anda. Hotel ini juga menawarkan sebuah pusat konvensi dengan keadaan fasilitas seni dan layanan. Grand Zam Zam Tower Hotel Makkah juga menawarkan sebuah pusat kebugaran untuk memenuhi persyaratan kesehatan tamu. Lobi di hotel ini luas dan menyenangkan para tamu dengan berbagai minuman ringan.

Fasilitas dan layanan di Grand Zam Zam Tower Hotel Makkah termasuk akses langsung ke ruang terbuka Masjid Suci, pertokoan, restoran, layanan kamar, pusat kebugaran, pusat konvensi, lobi, binatu, penyewaan mobil, bantuan tur, dan parkir.
(source:http://www.travelhajiumroh.web.id/2012/05/hotel-zam-zam-tower-mekah.html)

Jumlah Kuota Haji Indonesia 2017

Kepastian mengenai jumlah kuota haji Indonesia tahun 2017 telah ada jawabannya setelah terbitnya Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No.75 Tahun 2017 mengenai Penetapan Kuota Haji Tahun 1438H/2017M (sila klik:KMA Nomor 75 Tahun 2017). Pada tahun 2017 ini pemerintah sudah menetapkan dan membagi kuota nasional 2017 menjadi kuota masing-masing provinsi. Kuota nasional ditetapkan oleh Menteri Agama sebanyak 221.000 (dua ratus dua puluh ribu) orang yang terbagi ke dalam kuota haji regular 204.000 (dua ratus empat ribu) orang dan kuota haji khusus 17.000 (tujuh belas ribu) orang.



Dalam menetapkan kuota haji, pemerintah tetap memperhatikan prinsip keadilan dan proporsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Lebih lanjut pemerintah juga mempertimbangkan penetapan kuota dari pemerintah Arab Saudi, jumlah penduduk muslim di masing-masing provinsi, dan proporsi daftar tunggu di setiap daerah.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Ahda Barori, saat ditemui diruang kerjanya Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4, Jakarta Pusat, menjelaskan seputar penetapan kuota haji tahun ini.

“KMA 75/2017 memberikan jawaban atas pertanyaan masyarakat tentang jumlah kuota haji tahun ini. Dengan diterbitkannya KMA ini, berharap masyarakat dapat menyikapi dengan baik dan tidak perlu berpolemik. Penetapan jumlah kuota masing-masing provinsi sudah dibahas detil dengan Bapak Menteri Agama. Semuanya telah dikembalikan sesuai dengan regulasi, yaitu proporsi jumlah penduduk muslim dan daftar tunggu pada masing-masing provinsi. Proporsi jumlah penduduk sudah tidak sesuai lagi dengan 1/1000 jumlah penduduk muslim dikarenakan jumlah kuota yang diberikan Arab Saudi tidak berbanding lurus dengan tambahan jumlah penduduk muslim Indonesia. Sehingga perlu disesuaikan proporsinya. Selain itu juga untuk alokasi petugas haji daerah, disesuaikan dengan komposisi jumlah kloter yang ada. Selanjutnya kami akan menginformasikan KMA ini secara resmi kepada seluruh Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia dan pimpinan PIHK supaya dapat ditindaklanjuti dengan persiapan operasional haji tahun 1438H/2017M,” jelas Ahda  di sela-sela kesibukan kerjanya, Selasa (21/02/2017).

Sementara Kasubdit Pendaftaran Haji, Noer Alya Fitra (Nafit) menjelaskan bahwa kuota haji regular sebanyak 204.000 digunakan oleh 202.518 orang jemaah haji dan 1.482 Tim Petugas Haji Daerah (TPHD). Pembagian kuota masing-masing provinsi dibagi ke dalam 33 provinsi walapun jumlah provinsi saat ini telah mencapai 34, hal ini disebabkan masih digabungnya kuota provinsi Kalimantan Utara ke provinsi Kalimatan Timur sesuai kesepakatan daerah. Untuk komposisi TPHD disesuaikan dengan jumlah kloter pada masing-masing provinsi dengan ketentuan masing-masing kloter 3 orang TPHD. Sedangkan kuota haji khusus dibagi untuk Jemaah sebanyak 15.663 orang dan 1.337 orang petugas PIHK. Jemaah yang akan melunasi BPIH diurutkan sesuai dengan nomor porsi, sementara kuota petugas lebih besar dari tahun sebelumnya dalam rangka memberikan peningkatan pelayanan kepada jemaah haji khusus.

“Kuota regular masing-masing provinsi sebagaimana tercantum di dalam lampiran I, kuota terbesar adalah Provinsi Jawa Barat 38.852 orang, sedangkan kuota terkecil adalah 670 orang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sementara rincian kuota haji khusus terdapat pada lampiran II, dengan jumlah Jemaah 15.663 dan petugas dari unsur PIHK 756 orang, pembimbing ibadah 378 orang, dokter 189 orang, dan pengurus asosiasi 14 orang,” papar Nafit.

Nafit juga mengharapkan dengan telah diterbitkannya KMA tentang kuota haji tahun ini, Gubernur 9 provinsi yang membagi kuota provinsi menjadi kuota kabupaten/kota, segera menetapkan kuotanya dengan memperhitungkan proporsi jumlah penduduk muslim dan/atau daftar tunggu masing-masing Kabupaten/Kota.

Saat disinggung mengenai adanya sisa kuota pada saat pelunasan BPIH, Nafit menjelaskan apabila pada masa pelunasan BPIH masih terdapat sisa kuota haji regular, akan dikembalikan kepada jemaah haji pada masing-masing provinsi sesuai dengan ketentuan. Begitu pula untuk haji khusus, sesuai regulasi.

"Ada regulasi baru terkait dengan upaya memaksimalkan penggunaan kuota haji reguler, yaitu apabila terdapat provinsi yang tidak memberangkatkan jemaah ke Arab Saudi sesuai dengan kuota yang diberikan, maka seat kosong tersebut dapat diberikan kepada provinsi lain dalam satu embarkasi,” tutup Nafit mengakhiri penjelasannya (source: http://haji.kemenag.go.id/v3/content/kemenag-tetapkan-kuota-haji-indonesia-2017-capai-221000-jemaah)

Kuota Haji Indonesia 2017 Naik 52.200

Presiden RI Joko Widodo mengatakan Pemerintah Arab Saudi sudah memenuhi permintaan Pemerintah RI untuk mengembalikan kuota haji Indonesia dari 168.800 menjadi 211.000 untuk 2017.

Menurut presiden Joko Widodo keputusan ini dibuat Pemerintah Arab Saudi, dalam hal ini Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi, setelah Jokowi berkunjung ke Saudi September 2015, dan bertemu Deputi Kerajaan Saudi di Guang Zho September 2016.

Kunjungan dan pertemuan itu kemudian ditindaklanjuti oleh Menteri Agama dan Menteri Luar Negeri.

Sebagai informasi tambahan sejak 2013 kuota jemaah haji Indonesia dan negara lainnya terjadi penurunan 20 persen, hal tersebut disebabkan oleh adanya perluasan fasilitas di Masjidil Haram, Mekah,

Selain mengembalikan kuota sebesar 211.000 jemaah, Pemerintah Arab Saudi juga menyetujui permintaan tambahan kuota haji Indonesia dan memutuskan menambah kuota 10.000.


Oleh sebab itu kuota haji untuk Indonesia tahun 2017 dari 168.800 menjadi 221.000 mengalami kenaikan sebesar 52.200.

Atas kebijakan Arab Saudi ini, Presiden Jokowi menyampaikan penghargaan yang tinggi terhadap Pemerintah Arab Saudi.
Penghargaan dan apresiasi juga kami sampaikan atas upaya Pemerintah Arab Saudi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan jamaah haji, termasuk jamaah haji dari Indonesia. Dengan adanya keputusan ini, maka persiapan haji 2017 sudah dapat dilakukan sejak dini.

Pemerintah Arab Saudi akhirnya menambah jatah kuota haji Indonesia yang sudah lama ditunggu-tunggu warga muslim. Lewat jumpa pers di Istana Kepresidenan, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pemerintah Arab Saudi telah menyetujui tak hanya pengembalian kuota normal haji Indonesia, tapi juga penambahan kuota.

Adapun angka 221 ribu tersebut terdiri atas kuota normal haji Indonesia sebesar 211 ribu dan penambahan sebesar 10 ribu.

Pada 2016, besar kuota haji untuk Indonesia adalah 168.800 atau lebih kecil 52.200 dibandingkan kuota terbaru. Angka tersebut lebih kecil dibandingkan kuota normal dikarenakan pemerintah Arab Saudi tengah melakukan perluasan Masjidil Haram kala itu.

Keberhasilan menaikkan kuota haji ini atas usaha yang dilakukan pemerintah sejak 2015. Sejak 2015. Pemerintah beberapa kali melakukan pendekatan ke Arab Saudi dari berkunjung ke sana hingga menggelar pertemuan dengan deputi Kerajaan Arab Saudi di Pertemuan G-20 di Hangzhou, Cina.

Dengan sudah jelasnya kuota haji untuk Indonesia, Jokowi mengatakan persiapan haji 2017 sudah bisa dimulai. Harapannya, pelaksanaan haji tahun ini bisa berjalan lancar. 
source:
https://m.tempo.co/read/news/2017/01/11/173834943/2017-kuota-haji-indonesia-naik-52-200
http://news.liputan6.com/read/2824351/jokowi-kuota-haji-indonesia-untuk-2017-naik-jadi-221000

Haji Ilegal di Philipina Segera Dipulangkan

Pemerintah lewat Kementerian Luar Negeri tetap berusaha menyelesaikan permasalahan haji tidak legal di Filipina. Diduga ada beberapa ratus WNI yg memanfaatkan paspor Filipina ilegal bagi beribadah ke Arab Saudi.

Juru Bicara Kementerian Luar negara, Arrmanatha Nasir mengemukakan, pemerintah membawa jumlahnya taknormal terkait bersama persoalan WNI haji ini. Salah satunya mengirim tim ke Manila bagi memeriksa kondisi para jamaah haji.

"Sejak 18 September dulu tim Kemlu telah di sana bagi berikan pertolongan kepada WNI yg bisa jadi pulang lewat Manila," sebut cowok yg kerap disapa pokok, di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Tata menuturkan bahwa sampai dikala ini ada puluhan kloter haji WNI berada di Filipina. Mereka dapat menjalani sekian banyak proses apalagi dulu sebelum pulang ke Tanah Air.


"Jumlah WNI yg pulang haji lewat Filipina ada 24 kloter & 106 orang," kata juru berbicara Kemlu itu.

"Mereka terdiri dari 27 laki laki & 79 perempuan. Mayoritas berusia 41 thn hingga dgn umur 60 th, sambung tertib.

Hampir seluruhnya WNI tercantum sekarang berada di KBRI Manila. Namun, ada satu yg masihlah ditahan pihak imigrasi Manila.

"105 WNI telah ada di KBRI, tinggal menunggu proses administrasi dulu dapat dipulangkan. 1 WNI masihlah ditahan sebab mau menemui puteranya yg ialah WN Malaysia yg( pun ditahan di detensi imigrasi Filipina)," sebutnya.

Menurut peraturan, biarpun memakan disaat, namun prosesnya bakal pass singkat sebab cuma menunggu proses administrasi.

"84 orang telah siap dikembalikan ke area mereka tinggal. Hanya menunggu proses magfirah memasabodohkan negeri atau exit permit. 22 WNI diminta menolong proses investigasi yg sedang dilakukan," tutup dia.

Pada September dulu, Menlu Retno mengatakan ada beberapa ratus jemaah haji asal Indonesia yg pergi ke Arab Saudi memakai paspor Filipina.

"Kita mendapati berita bahwa ada seputar 700 orang," kata Retno usai mendampingi Presiden Joko Widodo diwaktu berjumpa Presiden Filipina, Rodrigo Duterte di Istana negeri, Jumat 9 September 2016.

"Sekali lagi, angka 700 ini yaitu perkiraan sementara, sebab kita belum dapat tentukan apakah memang lah angka 700 atau lebih," pungkasnya.
(sumber : http://global.liputan6.com/read/2619780/kemlu-105-wni-haji-ilegal-di-filipina-segera-dipulangkan-ke-ri)

Antisipasi Suhu Panas Musim Haji 2015

Diperkirakan pada musin haji 2015 ini suhu di Makkah dan Madinah bisa berada pada level di atas 40 derajat Celcius. Oleh sebab itu maka para petugas dan jemaah haji 2016/ 1436H diingatkan untuk mengatisipasi perubahan suhu yang dapat terjadi di Arab Saudi. Di himbau untuk selalu mengkonsumsi air dan memastikan persediaan air cukup dalam perjalanan.

Apabila petugas maupun jemaah haji 2015 kekurangan air maka bisa berakibat menurunnya stamina. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama Rudi Subiyantoro pada acara Pembekalan Petugas Media Center Haji (MCH) 1436 H/2015 M mengatakan kekurangan air selama berada di Tanah Suci akan berpengaruh pada stamina petugas dan jamaah haji. Dari pengalaman pribadi saat beribadah haji di 1990-an dan tahun 2000 suhu panas dapat menyebabkan keluarnya serbuk garam di wajah bersamaan dengan keringat. Bila dibandingkan suhu panas di Indonesia yang maksimal 37 sampai 38 derajat Celcius paling dahsyat hanya menyebabkan keluarnya keringat yang banyak.

Dengan suhu yanga dapat mendekati 50 derajat Celcius. Penguapannya tetnut luar biasa sehingga masalah suhu padana dalam musim haji ini perlu mendapat perhatian. Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan Chairul R Nasution menyebutkan bahwa banyak calon haji asal tanah air yang mempunyai risiko kesehatan yang tinggi. Dari data kesehatan jamaah haji tahun 2014 ada 10 diagnosis penyakit yang paling banyak dialami oleh para jamaah, antara lain yang berkaitan dengan darah tinggi, diabetes, dan kelainan lemak darah.

Oleh sebab itu, perlu diingatkan supaya para jemaah haji menjaga kondisi tubuh agar tidak sampai mengalami dehidrasi saat cuaca yang sangat panas. Apalagi, diperkirakan suhu udara di Arab Saudi pada musim haji bisa menembus angka 53 derajat Celsius. Kondisi panas dan kelembapan rendah dapat mengakibatkan dehidrasi karena banyak di antara tidak merasa panas, tetapi sudah terjadi dehidrasi luar biasa.

Rekruitmen Petugas kesehatan Haji 2014

Salah satu upaya persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1435H/2014M maka telah diselenggaran seleksi Petugas Haji Indonesia oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU). Para petugas kesehatan ini nantinya akan bertugas di Arab Saudi untuk melayani para jemaah Haji Indonesia 2014.

Pelaksanaan rekrutmen calon petugas haji dilaksanakan secara serempak di seluruh provinsi di Indonesia. Rekrutmen ini adalah tahapan lanjutan dari proses seleksi di tiap-tiap Kabupaten/Kota dan Kanwil. Proses seleksi para petugas kesehatan Haji Indonesia dilaksanakan dengan kompetitif berdasarkan hasil tes melalui seleksi administrasi, tes kompetensi, dan wawancara sehingga diharapkan para petugas kesehatan yang dikirim nanti merupakan petugas yang handal dan berkualitas dan memiliki integritas yang baik.

Dalam pelaksanaan tes calon petugas haji 2014 ini diawasi oleh empat pengawas dari Tim Inspektorat Jenderal kementerian Agama. Calon petugas haji Indonesia yang direkrut terdiri dari Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Para petugas kesehatan haji Indonesia tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab masing masing dimana TPHI merupakan petugas yang menyertai jamaah haji dalam kelompok terbang yang bertugas memberikan pelayanan umum bagi jamaah haji. Sedangkan TPIHI merupakan adalah petugas khusus Haji yang menyertai jamaah haji dalam kelompok terbang yang bertugas memberikan pelayanan bimbingan ibadah bagi jamaah haji. Adapun PPIH merupakan petugas haji yang memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jamaah haji di Indonesia dan di Arab Saudi selama masa operasional penyelenggaraan ibadah haji.
[source : kemenag.go.id]

Download Rekruitmen Petugas kesehatan Haji Indonesia 2014


Download Rekruitmen Petugas kesehatan Haji Indonesia 2014

Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat dengan nomor HJ.04.01/3/1671/2014 Prihal Pemberitahuan Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Kloter yang disampaikan kepada Calon Peserta Pembekalan Terintegrasi. Surat tersebut berisi panggilan untum segera melakukan pendaftaran ulang terkait para peserta terpilih sebagai petugas kiesehatan Haji Indonesia 2014.

Bersama ini kami informasikan surat pemanggilan Pembekalan Terintegrasi TKHI Tahun 2014.
Bagi calon TKHI terpilih  agar melakukan daftar ulang dan melengkapi dokumen yang dipersyaratkan.

Untuk informasi pembekalan terintegrasi calon TKHI silahkan unduh Download Rekruitmen Petugas kesehatan Haji Indonesia 2014 dengan klik disini.
Sumber : Sekretariat Rekrutmen PKHI Pusat

Virus MERS Jemaah Indonesia Tetap Berangkat



Terkait adanya penyebaran virus MERS di Arab Saudi, Pemerintah Indonesia tetap akan memberangkatkan rombongan haji dan Umroh pada tahun ini walaupun telah ada himbauan dari Arab Saudi khususnya kementrian kesehatan untuk menunda keberangkatan para jemaah haji dan Umroh dari Indonesia. Penyebaran virus MERS di Arab Saudi sampai saat ini telah menewaskan 112 orang.

Karena jumlah korban virus MERS terus meningkat, Menteri Kesehatan Arab Saudi, Adel Faqih, mengimbau kepada kaum lanjut usia, perempuan hamil, dan orang-orang yang menderita penyakit kronis untuk menunda ibadah haji dan umroh mereka pada tahun ini.

Menteri Agama Suryadharma Ali, menyatakan sikap pemerintah Indonesia tetap memberangkatkan rombongan jemaah umroh dan haji tahun ini. Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penularan MERS kepada para jemaah umroh dan haji Indonesia.

Menteri Kesehatan juga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah menyiapkan tenaga medis yang terlatih untuk menangani MERS di 15 embarkasi dan debarkasi. Didukung pula oleh 100 rumah sakit rujukan yang disiagakan. Informasi tentang MERS dan penanggulannya juga telah disebarkan ke dinas-dinas kesehatan provinsi serta badan penyelenggara umroh dan haji.

Di Indonesia, per 30 April lalu, sebanyak 27 orang dicurigai terjangkit MERS. Mereka berasal dari Bali, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, dan Sumatera Selatan namun semuanya dinyatakan negative. [source : www.bbc.co.uk ]

Gedung Two Holy Mosques Architecture

Dipinggiran kota Makkah sekitar 10 km ke arah Barat dari msjidil Haram terdapat Gedung Two Holy Mosques Architecture yang menyimpan berbagai dokumentasi tentang sejarah dua masjid suci yaitu , Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Bangunan ini didirikan pada 20 tahun yang lampau. Ketika memasuki museum ini maka kita kan disambut oleh sebuah miniature dari replica Masjidil Haram yang terdapat dilokasi penerima tamu. Para pengunjung dapat menikmati berbagai keadaan saat sebelum dan sesudah perluasan masjidil haram. Memasuki ruang selanjutnya merupakan tempat penyimpanan beragam benda yang dulu pernah dipasang di dalam masjidil haram. Dari beragam benda menarik yang dipajang tersebut terdapat sebuah tangga kayu ke pintu Ka’bah yang sudah dipakai pada tahun 1240 Hijriyah. Selain itu ada juga sebuah batu marmer berukir sebagai mimbar masjidil Haram yang digunakan pada abad ke 10 Hjriyah dan juga sebuah pintu Ka’bah yang sudah tidak dipakai lagi.


Benda-benda lainnya yang juga ada hubungannya dengan Ka`bah layaknya Kiswah (kain penutup Ka`bah), alat tenun tradisional untuk membuat Kiswah, pilar Ka`bah dari tahun 65 Hijriyah, bisa ditemukan di ruang Ka`bah Al Musharaf.  Dalam sebuah ruang foto, para pengunjung bisa melihat gambaran perubahan-perubahan yang pernah  terjadi di Masjidil Haram dari masa ke masa. Demikian pula dengan foto Masjid Nabawi dan Kota Madinah di waktu lampau. beberapa mushaf Al Quran juga tersimpan didalamnya, terutama yang berasal dari abad 13 Hijriyah. Sebuah koleksi yang cukup menarik minat para pengunjung adalah mushaf asli Al Qur`an dari masa Usman bin Affan, yang ditunjukkan di ruang Inscription and Manuscript. Sedangkan beberapa mimbar dan pintu masjid dipajang di ruang Masjid Nabawi, masjid dimana di dalamnya ada makam Nabi Muhammad SAW.

Adanya sumur yang diberi pagar besi dengan berukir lengkap serta timba dan kerekan menjadi pusat perhatian pengunjung di ruang sumur Zam Zam. Kerekan itu digunakan untuk menimba air Zam Zam pada akhir abad 14 Hijriyah, sedangkan ember timbanya berasal dari tahun 1299 Hijriyah. Di area Zam Zam juga terdapat sebuah jam matahari yang dipakai sebagai penentu waktu shalat di waktu lampau, ada pula jam yang pertama dipasang di Masjidil Haram.  Para pegunjung dapat melihat benda-benda yang dipajang di museum tersebut dengan tanpa dipungut biaya. Bila ingin melihat koleksi museum tersebut maka perlu meminta izin untuk mengunjungi museum secara berkelompok.


Di museum ini para pengunjung bebas mengambil gambar apa saja di seluruh ruang pamer. Sayangnya, tidak ada pemandu, buku petunjuk, maupun brosur atau selebaran yang menjelaskan perihal museum dan benda-benda koleksinya. Petugas museum yang ditanya mengenai hal itu hanya menjawab singkat "Cari saja di internet, banyak kok". Satu-satunya petunjuk bagi pengunjung hanyalah keterangan yang tertera pada setiap benda yang dipajang meskipun keterangannya sangat minim. Setelah selesai mengunjungi museum, biasanya jemaah haji melanjutkan tur ke peternakan Unta di Hudaibiyah, di tengah padang pasir yang letaknya hanya beberapa kilometer saja dari museum. Selain dapat berfoto bersama unta, pengunjung juga dapat mencicipi susu dan urine unta yang konon berkhasiat obat.  Satu botol berisi 200 mililiter susu dijual dengan harga lima riyal dan satu botol berisi 200 mililiter urine unta dijual dengan harga 20 riyal.(source: infohaji.antaranews.com)

Kalbar usulkan pemberian sertifikat haji

Sebuah usulan disampaikan oleh M Zeet Hamdy Assovie sekertaris Daerah Prov. Kalimantan Barat agar para jemaah haji yang sudah menyelesaikan ibadah di tanah suci mendapatkan sertifikat haji dari Kementerian Agama setempat.


Hal tersebut mengambil contoh dari Kepulauan Riau yang telah memberi sertifikat untuk para jemaah yang pulang dari haji. Ia berada di Batam untuk menyambut kedatangan Kloter 16 jemaah haji Kalbar yang tiba di Lapangan Terbang Hang Nadim setelah menempuh perjalanan panjang dari Tanah Suci. Bagi umat Muslim, haji merupakan kewajiban bagi yang mereka mampu secara lahir maupun batin.

Sudah menjadi hal yang biasa bagi yang telah melaksanakan ibadah haji, status sosialnya akan lebih dihormati masyarakat dan lingkunganya. Ia berharap, predikat haji yang sudah dimiliki itu hendaknya dapat diaktualisasikan dalam kehidupan serta berbangsa dan bermasyarakat. Bukan sebaliknya, justru melakukan hal yang dapat menciderai dan menodai predikat haji yang dimiliki.

Sepulang dari perjalanan ibadah haji harus ada sikap dan perilaku yang membawa suatu perubahan untuk menciptakan masyarakat Kalbar yang cerdas beriman dan berahlak mulia. Sesuai dengan salah satu visi dan misi Pemerintah Kalbar yakni menciptakan masyarakat Kalbar yang beriman. Ia menyadari, setiap tahun jumlah jemaah haji asal Kalbar terus meningkat dan tidak semua dapat difasilitasi karena tergantung kuota yang ditetapkan pemerintah pusat.

Pelaksanaan yang semakin baik, berkat kerja sama semua pihak terkait untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada masyarakat guna melaksanakan Rukun Islam ini. M Zeet juga menyampaikan bahwa kehadiran pemimpin wilayah asal jemaah haji menunjukkan sikap akan adanya kepedulian. (source:http://infohaji.antaranews.com)