Gedung Two Holy Mosques Architecture

Dipinggiran kota Makkah sekitar 10 km ke arah Barat dari msjidil Haram terdapat Gedung Two Holy Mosques Architecture yang menyimpan berbagai dokumentasi tentang sejarah dua masjid suci yaitu , Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Bangunan ini didirikan pada 20 tahun yang lampau. Ketika memasuki museum ini maka kita kan disambut oleh sebuah miniature dari replica Masjidil Haram yang terdapat dilokasi penerima tamu. Para pengunjung dapat menikmati berbagai keadaan saat sebelum dan sesudah perluasan masjidil haram. Memasuki ruang selanjutnya merupakan tempat penyimpanan beragam benda yang dulu pernah dipasang di dalam masjidil haram. Dari beragam benda menarik yang dipajang tersebut terdapat sebuah tangga kayu ke pintu Ka’bah yang sudah dipakai pada tahun 1240 Hijriyah. Selain itu ada juga sebuah batu marmer berukir sebagai mimbar masjidil Haram yang digunakan pada abad ke 10 Hjriyah dan juga sebuah pintu Ka’bah yang sudah tidak dipakai lagi.


Benda-benda lainnya yang juga ada hubungannya dengan Ka`bah layaknya Kiswah (kain penutup Ka`bah), alat tenun tradisional untuk membuat Kiswah, pilar Ka`bah dari tahun 65 Hijriyah, bisa ditemukan di ruang Ka`bah Al Musharaf.  Dalam sebuah ruang foto, para pengunjung bisa melihat gambaran perubahan-perubahan yang pernah  terjadi di Masjidil Haram dari masa ke masa. Demikian pula dengan foto Masjid Nabawi dan Kota Madinah di waktu lampau. beberapa mushaf Al Quran juga tersimpan didalamnya, terutama yang berasal dari abad 13 Hijriyah. Sebuah koleksi yang cukup menarik minat para pengunjung adalah mushaf asli Al Qur`an dari masa Usman bin Affan, yang ditunjukkan di ruang Inscription and Manuscript. Sedangkan beberapa mimbar dan pintu masjid dipajang di ruang Masjid Nabawi, masjid dimana di dalamnya ada makam Nabi Muhammad SAW.

Adanya sumur yang diberi pagar besi dengan berukir lengkap serta timba dan kerekan menjadi pusat perhatian pengunjung di ruang sumur Zam Zam. Kerekan itu digunakan untuk menimba air Zam Zam pada akhir abad 14 Hijriyah, sedangkan ember timbanya berasal dari tahun 1299 Hijriyah. Di area Zam Zam juga terdapat sebuah jam matahari yang dipakai sebagai penentu waktu shalat di waktu lampau, ada pula jam yang pertama dipasang di Masjidil Haram.  Para pegunjung dapat melihat benda-benda yang dipajang di museum tersebut dengan tanpa dipungut biaya. Bila ingin melihat koleksi museum tersebut maka perlu meminta izin untuk mengunjungi museum secara berkelompok.


Di museum ini para pengunjung bebas mengambil gambar apa saja di seluruh ruang pamer. Sayangnya, tidak ada pemandu, buku petunjuk, maupun brosur atau selebaran yang menjelaskan perihal museum dan benda-benda koleksinya. Petugas museum yang ditanya mengenai hal itu hanya menjawab singkat "Cari saja di internet, banyak kok". Satu-satunya petunjuk bagi pengunjung hanyalah keterangan yang tertera pada setiap benda yang dipajang meskipun keterangannya sangat minim. Setelah selesai mengunjungi museum, biasanya jemaah haji melanjutkan tur ke peternakan Unta di Hudaibiyah, di tengah padang pasir yang letaknya hanya beberapa kilometer saja dari museum. Selain dapat berfoto bersama unta, pengunjung juga dapat mencicipi susu dan urine unta yang konon berkhasiat obat.  Satu botol berisi 200 mililiter susu dijual dengan harga lima riyal dan satu botol berisi 200 mililiter urine unta dijual dengan harga 20 riyal.(source: infohaji.antaranews.com)

0 komentar:

Posting Komentar